Pages

Friday, December 26, 2014

KISAH TELADAN ISLAMI

LIMA JALAN PENYEMBUH HATI

(Bahasan Terhadap Syi’ir “Tombo Ati”)




Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya dalam tubuh ada segumpal daging, apabila baik maka akan baik pula seluruh jasadnya dan apabila daging itu buruk maka akan buruk pula jasad seluruhnya, ketahuilah bahwa dia adalah hati (Muttafaq ‘alaih).
Hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya peranan hati dalam kehidupan manusia.

Menurut Imam Ghozali  , hati mempunyai dua pengertian, pertama berarti segumpal daging yang berbentuk bulat panjang dan terletak di dada sebelah kiri, yang didalamnya ada rongga-rongga yang mengandung darah hitam sebagai sumber roh. Kedua berarti yang halus bersifat ketuhanan dan rohaniah yang ada hubungannya dengan hati jasmani tadi.

Hati dalam arti kedua ini adalah hakekat manusia yang dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan dan arif, yang menjadi sasaran dari segala perintah dan larangan Tuhan, yang akan disiksa, dicela dan dituntut segala amal perbuatannya.
Selanjutnya Imam Ghozali mengatakan bahwa taat kepada Allah dengan tidak menurutkan hawa nafsu dapat mengkilatkan hati, sebaliknya berdosa kepada Allah akan menghitamkannya. Senada dengan Imam Ghozali Muhammad Ibrahim Salim mengatakan pengaruh dosa dalam hati sama dengan pengaruh penyakit pada tubuh. 

Dosa adalah penyakit hati dan tidak ada obatnya kecuali dengan bertobat untuk menghilangkan dosa yang mengkotori hati. Dengan demikian dosa akan menyebabkan hati menjadi sakit dan untuk mengobatinya adalah obat-obatan yang berupa amal ibadah.

Dalam buku Syi’iran Kiai-Kiai dicantumkan sebuah syi’ir (pujian) yang berjudul “Tombo Ati” yang biasa didendangkan di masjid, pesantren dan pengajian-pengajian (sekarang sudah direkam dalam pita kaset, dinyanyikan/dibawakan oleh Emha Ainun Najib). Syi’iran tersebut didendangkan di sela-sela bacaan sholawat nabi yang dilagukan. Adapun bunyi syi’ir Tombo Ati itu adalah sebagai berikut :

Tamba ati iku lima warnane
Ingkang dingin nderes Qur’an sakmanane
Kaping pindo wongkang sholeh kumpulana
Kaping telu shalat wengi lakonana
Kaping papat weteng iro ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sapa wongkang gelem nglakoni
Insya Allah gusti Allah ngijabahi.

Terjemahan bebasnya kira-kira sebagai berikut :
Obat hati itu lima macam
Yang pertama membaca Qur’an berikut maknanya
Yang kedua bergaul dengan orang shaleh
Yang ketiga melaksanakan shalat malam
Yang keempat melaparkan perut/berpuasa
Yang kelima dzikir malam yang panjang
Siapa yang dapat melakukan salah satu diantaranya Insya Allah, Tuhan akan mengabulkan

Sumber dari syi’ir di atas kemungkinan besar adalah dari kitab Nashoihul ‘Ibad, di mana di dalamnya disebutkan bahwa Abdullah Al Anthakiy Rahimahullah berkata : Lima macam obat hati yaitu : Bergaul dengan orang-orang shalih, membaca Al-Qur’an, melaparkan perut, shalat di malam hari, dan bersembah sujud di waktu menjelang shubuh. (Imam Nawawi,).
Uraian berikut mencoba untuk memberikan bahasan yang bersifat penjelasan terhadap lima macam obat hati di atas.

B. Pembahasan Lima Jalan Penyembuh Hati



1. Dzikir



Dzikir adalah bacaan, puji-pujian dan lain-lain sebutan yang tidak mengandung permintaan (Ibnu Hajar Al Asqolani, 1976). 

Sedang menurut Hasbi Ashshiddieqy dzikir  adalah menyebut Allah dengan membaca tasbieh (subhanallahi) membaca tahliel (la-ilaha illallahu) membaca tahmied (alhamdulillahi) membaca taqdies (quddusun), membaca takbir (Allahu Akbar), membaca hauqalah (lahaula wala quwwata illa billahi), membaca hasbalah (hasbiyallahu), membaca basmalah, membaca Al-Qur’anul Majied dan membaca do’a-do’a ma’tsur, yaitu do’a-do’a yang diterima dari Nabi saw. Dzikir adalah mengingat Allah dalam hati dan menyebut nama-Nya pada lisan berdasarkan perintah Allah dalam Al Qur’an dan contoh-contoh dari Nabi saw.
Terdapat banyak perintah untuk melaksanakan dzikir baik dalam Al Qur’an maupun hadits, diantaranya adalah dalam surat Al Ahzab ayat 41: “Sebutlah olehmu akan Allah dengan sebutan yang banyak”, surat Al Anfal ayat 45 : “Dan sebutlah olehmu akan Allah dengan sebutan yang banyak, supaya kamu mendapat kemenangan”, juga dalam Surat Ad Dahr ayat 25-26: “Dan sebutlah akan nama Tuhanmu di waktu pagi dan petang dan disebagian malam. Dan bersujudlah kepadaNya seraya bertasbih pada malam yang panjang”.
Nabi Muhammad saw juga menganjurkan untuk dizikir yaitu dengan sabdanya: “Barang siapa tiada banyak menyebut Allah, maka sungguh terlepas dia dari iman”, juga sabda beliau: “orang yang menyebut Tuhannya dengan orang yang tiada menyebut Tuhannya, adalah seumpama orang yang masih hidup dibanding dengan orang yang mati” (HR. Bukhori) Ash Shiddiqy, 1983).

Dzikir sebagai amalan ibadah yang sangat dianjurkan sangat berpengaruh positif terhadap hati manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Membuat hati bersih dan bening, tenteram dan tenang sebagaimana disebutkan dalam Qur’an Surat Ar-Ra’du ayat 28 :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’du: 28).

2. Hati merasa Ridla
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbihlah pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya hatimu merasa ridla. (QS. Thaha: 130).

3. Diingat Allah dan dipenuhi rahmat dan ketenteraman, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Saw.
Tidak ada majlis suatu kaum yang di dalamnya ada mengingat Allah, kecuali akan diliputi oleh para malaikat dan dipenuhi dengan rahmat, dan Allah akan mengingat mereka di sisi-Nya (HR. Muslim) (Ibnu Hajar Al-Asqolani, 1976).

4. Menimbulkan rasa dekat, dalam perlindungan dan pertolongan Allah, sebagaimana firman-Nya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu… (QS. Al-Baqoroh: 152).
Rasulullah Saw bersabda :
Allah Ta’ala berfirman : Aku beserta hambaku selama ia sebut-Ku dan bergerak dua bibirnya pada menyebut-Ku (Ibnu Majah) (Ibnu Hajar As-Qolani: 1976).

5. Terapi bagi kegelisahan ketika manusia merasa lemah, sebagai penyangga dan penolong menghadapi berbagai tekanan dan permasalahan kehidupan.

Firman Allah :
Dan barang siapa berpaling dari mengingat-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS. Thaha: 124).

6. Dibersihkan (hati) dari dosa
Bersabda Rasulullah Saw. :
Barang siapa yang berkata (yang artinya): Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya (aku berbakti) sebanyak seratus kali, niscaya digugurkan dari padanya dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih laut (Mutattaq ‘alaihi) (Ibnu Hajar As-Asqolani, 1976).

7. Disembuhkan dari Penyakit (hati)
Bersabda Rasulullah saw. : Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (HR. Al Baihaqi) (Muhammad Faiz Almath, 1993).
Selanjutnya menurut Fat-hiy Yakan (1984:150) dzikir merupakan biduk penyelemat dari tenggelam di lautan keraguan, was-was resah gelisah dan semua penyakit jiwa. Dzikir kepada Allah menumbuhkan ketegaran dan kelapangan hati, yang mana pada gilirannya menumbuhkan kekuatan dan kemampuan pada dirinya untuk mampu menghadapi segala tantangan dan melewati segala rintangan hidup dengan penuh kepercayaan dan ketenangan.


2. Membaca Al Qur’an  

Membaca Al Qur’an selain merupakan ibadah juga merupakan cara untuk penyembuhan hati sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat Yunus ayat 57: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. Juga dalam surat Al-Isra ayat 82” “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an itu, apa yang menjadi obat dan rahmat bagi mereka yang beriman.
Jalaluddin As Suyuti (1995) mengemukakan bahwa diantara keistimewaan Al Qur’an adalah dapat mengobati kekerasan hati, menghilangkan duka dan memasukkan kegembiraan dalam hati, menghilangkan kesusahan, bahkan untuk penyembuhan penyakit-penyakit fisik.
Selanjutnya Hasbi Ash Shiddiqy (1983) menyebutkan bahwa faedah tilawat atau membaca Al Qur’an adalah sebagai berikut :

a.   Pembaca Al Qur’an ditempatkan di dalam shaf orang-orang besar yang utama 
      dan tinggi.
b.   Pembaca Al Qur’an memperoleh beberapa kebajikan dari tiap-tiap huruf yang 
      dibacanya dan bertambah-tambah derajatnya di sisi Allah sebanyak kebajikan yang 
      diperolehnya itu.
c.   Pembaca Al Qur’an akan dinaungi rahmat dikelilingi para malaikat dan Allah 
      menurunkan kepadanya ketenangan dan kewaspadaan.
d.  Pembaca Al Qur’an digemilangkan hatinya oleh Allah dan dihindarkan dari      
      kegelapan.
e.  Pembaca Al Qur’an disegani dan dicintai oleh orang-orang shaleh.
f.  Pembaca Al Qur’an tidak akan gundah hatinya di hari kiamat, karena ia senantiasa 
    dalam pemeliharaan dan penjagaan Allah.
g. Pembaca Al Qur’an memperoleh kemuliaan dan diberikan rahmat kepada ibu 
     bapaknya.
h. Pembaca Al Qur’an memperoleh kedudukan yang tinggi dalam syurga.
i.  Pembaca Al Qur’an memperoleh pula derajat seperti yang diingini oleh orang-orang 
    shaleh
j.  Pembaca Al Qur’an ditemani dan dikelilingi oleh para malaikat, semuanya mendo’akan 
    dan memohonkan ampunan dan derajat yang tinggi baginya.
k. Pembaca Al Qur’an terlepas dari kesusahan-kesusahan akherat
l.  Pembaca Al Qur’an termasuk orang yang dekat kepada Allah, berada dalam     
    rombongan orang-orang yang mengiringi Allah di hari syurga.


3. Melaparkan Perut/Puasa

Menurut Imam Nawawy  dimaksudkan dalam melaparkan perut ialah tidak banyak makan, dan berhati-hati agar yang dimakannya benar-benar halal. Makanan halal itu pmenjadi pangkal segala kebajikan, sebab barang halal itu dapat menyinari hati sehingga matahati menjadi bersih cemerlang dan ibarat cermin akan kembali mengkilap mampu memantulkan bayangan dan membiaskan sinar. Dalam hadits dinyatakan: “Tiga hal berikut dapat membuat pengerasan dihati yaitu gemar makan, gemar tidur dan gemar menganggur”.

Bentuk lain dari melaparkan perut adalah puasa. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda : “Berpuasalah kamu maka kamu akan sehat”. Dalam hadits lain Nabi menganjurkan puasa bagi para pemuda untuk menahan hawa nafsunya jika mereka belum mampu untuk menikah. Dari hadits Nabi tersebut nampak bahwa puasa merupakan sarana auntuk mencapai kesehatan baik lahir maupun batin dan juga merupakan jalan untuk mengekang hawa nafsu yang merupakan sumber dari penyakit hati.
Menurut Fat-hiy Yakan puasa merupakan pembersih jiwa yang paling kuat terutama untuk melawan hawa nafsu yang menjadi pangkal dari kotornya hati. Selain itu dengan puasa perasaan menjadi halus dan peka, pikiran jernih dan nafsu melemah.


4. Shalat Malam

Dalam Al Qur’an terdapat ayat-ayat yang menjadi dasar bagi pelaksanaan shalat malam, yaitu surat Al-Isra ayat 79: “Sebagian waktu malam itu hendaknya engkau gunakan untuk salat tahajud, sebagai salat sunat untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik”. Surat Al Muzammil ayat 6: “Sesungguhnya bangun di waktu malam untuk shalat adalah lebih tepat dan bacaan di waktu itu lebih terkesan”. Dan juga Surat Ad Dahr ayat 26: “Dan di sebagian dari pada malam sujudlah kepadaNya dan berbaktilah kepadaNya di malam yang panjang”.

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda: “Kerjakanlah shalat malam karena shalat itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu. Ia mendekatkan kamu kepada Tuhan, menghapus dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa dan menolak penyakit dari tubuh”. (HR. At Thabrany dan A Turmudziy).
Berdasarkan kepada Al Qur’an dan Hadits Nabi tersebut Fat-hiy Yakan berpendapat bahwa shalat malam mempersiapkan manusia menjadi insane rabbani yang bergayut dengan Allah, berjiwa cemerlang, hatinya bercahaya, sadar dan berpikiran jernih. Dengan kondisi yang demikian tentu saja akan mampu menghadapi persoalan hidup dengan tenang dan tidak mudah merasa bingung apalagi stress.
Dengan demikian menjalankan shalat malam yang didukung oleh suasana yang tenang, hening dan sunyi secara psikologis akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati


5. Bergaul Dengan Orang Shaleh

Menurut Imam Nawawi (1983) bergaul dengan orang shaleh artinya hadir di majlis mereka dan memegangi petuah mereka, dan sebaliknya bersikap diam dan menyingkir dari mereka yang gemar berbuat bathil.
Dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 55-56 Allah berfirman: “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah); Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang”.
Selanjutnya dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda: “Hendaklah kalian bersahabat dengan kawan yang tulus hati, karena mereka menjadi hiasan di kala bahagia dan menjadi perisai di saat terjadi bencana”. (Imam Nawawi, 1983: 227).
Berdasarkan kepada firman Allah dan hadits Rasul tersebut maka dapat dikatakan bahwa bergaul atau bersahabat dengan orang shaleh dan menjadikannya sebagai penolong, merupakan jalan yang tepat untuk mengatasi kesusahan termasuk di sini adalah kesusahan hati.



http://sufiroad.blogspot.com/2010/12/sufi-road-lima-jalan-penyembuh-hati.html

MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH

MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH

Fadilat Membaca Kalimah "Hauqalah" (La Hawla Wala Quwwata IIIa Billah)
أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad  S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,






Berdoa adalah senjata orang mukmin. Orang mukmin akan banyak berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT samaada dalam keadaan tenang atau dalam keadaan gelisah .Samaada ketika gembira atau berduka, kerana hati mukmin sentiasa bergantung dengan kekuasaan Allah SWT. 

Tidak ada sesuatu pun yang berlaku dilangit atau di muka bumi semuanya pasti di dalam pengawasan dan kekuasaan Allah SWT. Tidaklah menjadi suatu kerugiaan jika kita sentiasa berharap dan berserah diri kepada Tuhan yang Maha Berkuasa.

Rasulullah SAW bersabda :“Man Qala La Haula wala Quwwata Illa Billahi Kana dawa’an min tis’atin wa tis’iina da’in, aisaruha al-Hammu”
(yang bermaksud:“Siapa yang mengucapkan 'La Haula Wala Quwwata illa billahi,' maka ia akan menjadi ubat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan”). (Hadis Riwayat Tabrani)



Berdasarkan hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa orang mukmin digalakkan untuk tabah dan berusaha merawat penyakit asalkan mengikut peraturan agama. Penyakit yang dimaksudkan itu ada terkandung dalam beberapa ayat al-Quran dan hadis dari Nabi SAW.

Daripada Anas, bahawa Rasulullah SAW berdoa dengan doa: “Allahumma innii ‘auuzhu bika minal barashi wal junuuni wal-juzaami wa sayyi’il asqaam (yang bermaksud: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit sopak, gila, penyakit kusta dan penyakit-penyakit yang berat).” (Hadis Riwayat Abu Daud)

Begitu juga hadis riwayat Abu Daud menyebut bahawa Rasulullah SAW berdoa: “Allahuamma Inni a’uuzu bika minal hammi wal hazan, wa ‘auuzhubika minal ‘ajzhi wal kasal, wa’auuzhu bika minal Jubni wal-Bukhl, wa’uuzhubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal "
(yang bermaksud : "Ya Allah! Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa sedih dan duka.  Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa lemah dan malas. Aku berlindung dengan nama-Mu dari sifat bacul dan bakhil. Aku berlindung dengan nama-Mu dari beban hutang dan penindasan orang."

Apa yang penting pada hadis berkenaan ialah untuk menyatakan kelebihan dan manfaat besar kepada orang yang banyak menyebut "La Haula Wala Quwwata Illa Billah’" (yang bermaksud : Tiada daya dan kekuatan (untuk menolak sesuatu kemudaratan dan mendatangkan suatu yang manfaat) selain Allah SWT).

Ucapan itu dinamakan "Hauqalah". Apabila kita ditimpa sesuatu yang kita tidak sukai, banyakkan menyebut "hauqalah". 

Imam a-Nawawi berkata: “La haula wa la quwwata illa billah”, itulah kalimah yang digunakan untuk menyerah diri dan menyatakan bahawa kita tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu urusan. Ia kalimah yang menyatakan bahawa seseorang hamba tiada mempunyai daya upaya untuk menolak sesuatu kejahatan (kemudaratan) dan tiada mempunyai daya kekuatan untuk mendatangkan kebaikan kepada dirinya melainkan dengan kudrat iradat Allah SWT juga."

Dalam sebuah hadis menyebut daripada Abu Zar, beliau berkata: “Aku berjalan di belakang Rasulullah SAW, lalu baginda berkata kepadaku: “Wahai Abu Zar, mahukah aku tunjukkan kepada kamu satu perbendaharaan daripada beberapa perbendaharaan syurga? Aku berkata: "Mahu ya Rasulullah". Baginda bersabda: “La Haula wala Quwwata illa billah.”

Begitu juga hadis daripada Abu Musa, beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda kepadaku: “Mahukah aku tunjukkan salah satu perbendaharaan dari perbendaharaan syurga? Saya menjawab: “Mahu ya Rasulullah". Kemudian Baginda bersabda: "La haula wala quwwata illa billah.”

Daripada Ibnu Mas’ud beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai Muaz, adakah kamu tahu tafsir (maksud) La haula wala quwwata illa billah? 'Muaz menjawab: 'Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui'. Rasulullah SAW bersabda : 'La haula (tiada daya) dari menghindari maksiat kepada Allah melainkan dengan kekuatan Allah, wala quwwata (tiada kekuatan) atas mentaati Allah melainkan dengan pertolongan Allah SWT. Kemudian Rasulullah SAW menepuk bahu Muaz dan baginda bersabda: “Demikianlah yang diberitahu oleh kekasihku Jibril daripada Tuhan.”

Sebenarnya apabila kita banyak menyebut Allah SWT atau berzikir mengingati-Nya sebanyak-banyaknya, ia mampu menjadi penyembuh, tetapi sekiranya kita banyak ingat kepada manusia ia boleh menjadi penyakit.

Sahabat yang dimuliakan,

Sepanjang kita hidup di dunia ini adakah kita pernah bertemu dengan perasaan gelisah, dukacita, kecewa, putus asa, forbia, bimbang, risau, takut dan panas baran? Sebagai manusia biasa pasti perasaan-perasaan tersebut pernah kita lalui. Sebenarnya sejauhmana kita mampu mengawal perasaan dan emosi kita adalah bergantung tahap keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Orang mukmin tidak akan putus asa daripada rahmat Allah SWT.

Jika kuat iman kita dan keyakinan kita kepada janji-janji Allah SWT maka semua masaalah akan dihadapi dengan tenang dan sabar dan sentiasa ingat kepada Allah SWT. Orang mukmin akan mengucapkan kalimah “La Haula wala Quwwata illa billah.” berulang-ulang kali insya Allah semua masaalah yang dihadapinya akan menjadi mudah dan dapat diatasi dengan tenang. Allah SWT akan memberikan jalan penyelesaian dengan cara yang tidak di duga dan ini adalah rahmat Allah SWT dan berkat atau kelebihan kalimah "hauqalah"
Posted by abubasyer at 11:08 PM

Labels: Kalimah La Hawla Wala Quwwata IIIa Billah)



MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH
Oleh 
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas



Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari 

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا. 
Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.

TAKHRIJ HADITS 
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh imam-imam ahlul-hadits, di antaranya:
1. Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/159).
2. Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabîr (II/156, no. 1649), dan lafazh hadits ini miliknya.
3. Imam Ibnu Hibban dalam Shahîh-nya (no. 2041-al-Mawârid).
4. Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatu- Auliyâ` (I/214, no. 521).
5. Imam al-Baihaqi dalam as-Sunanul-Kubra (X/91).

Dishahîhkan oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albâni rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2166). 

FIQIH HADITS (4) : MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DENGAN PERTOLONGAN ALLAH) 

Mengapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan kalimat lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh? 

Jawabannya, agar kita melepaskan diri kita dari segala apa yang kita merasa mampu untuk melakukannya, dan kita serahkan semua urusan kepada Allah. Sesungguhnya yang dapat menolong dalam semua aktivitas kita hanyalah Allah Ta’ala, dan ini adalah makna ucapan kita setiap kali melakukan shalat, 

"Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan". [al-Fâtihah/1:5]. 

Dan kalimat ini, adalah makna dari doa yang sering kita ucapkan dalam akhir shalat kita: 

اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. 
"Ya Allah, tolonglah aku agar dapat berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu" [1].

Pada hakikatnya seorang hamba tidak memiliki daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Seorang penuntut ilmu tidak akan mungkin duduk di majlis ilmu, melainkan dengan pertolongan Allah. Seorang guru tidak akan mungkin dapat mengajarkan ilmu yang bermanfaat, melainkan dengan pertolongan Allah. Begitupun seorang pegawai, tidak mungkin dapat bekerja melainkan dengan pertolongan Allah. 

Seorang hamba tidak boleh sombong dan merasa bahwa dirinya mampu untuk melakukan segala sesuatu. Seorang hamba seharusnya menyadari bahwa segala apa yang dilakukannya semata-mata karena pertolongan Allah. Sebab, jika Allah tidak menolong maka tidak mungkin dia melakukan segala sesuatu. Artinya, dengan mengucapkan kalimat ini, seorang hamba berarti telah menunjukkan kelemahan, ketidakmampuan dirinya, dan menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sangat membutuhkan pertolongan Allah. 

FIQIH HADITS (5) : BERANI MENGATAKAN KEBENARAN MESKIPUN PAHIT 

Pahitnya kebenaran, tidak boleh mencegah kita untuk mengucapkannya, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Apabila sesuatu itu jelas sebagai sesuatu yang haram, syirik, bid’ah dan munkar, jangan sampai kita mengatakan sesuatu yang haram adalah halal, yang syirik dikatakan tauhid, perbuatan bid’ah adalah Sunnah, dan yang munkar dikatakan ma’ruf. 

Menyembah kubur, misalnya, yang sudah jelas perbuatan syirik namun banyak para dai yang beralasan bahwa hal tersebut, adalah permasalahan yang masih diperselisihkan. Seorang dai harus tegas mengatakan kebenaran, perbuatan yang bid’ah harus dikatakan bid’ah, dan perbuatan yang haram harus dikatakan haram, dengan membawakan dalil dan penjelasan para ulama tentang keharamannya. 

Sesungguhnya jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa. 

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ. 
"Jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa yang zhalim". [2]

Yaitu dengan mendatangi mereka dan menasihati mereka dengan cara yang baik. Jika tidak bisa, dapat dilakukan dengan menulis surat atau melalui orang yang menjadi wakil mereka, tidak dengan mengadakan orasi, provokasi, demonstrasi. Dan tidak boleh menyebarkan aib mereka melalui mimbar, mimbar Jum’at, dan yang lainnya. 

Islam telah memberikan ketentuan dalam menasihati para pemimpin (ulil amri). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِي سُلْطَانٍ فَلاَ يُبْدِهِ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ يَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوْ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَ إِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ. 
"Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, janganlah ia menampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Kalau penguasa itu mau mendengar nasihat itu, maka itu yang terbaik. Dan bila si penguasa itu enggan (tidak mau menerima), maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya"[3].

PENUTUP 
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat untuk penulis dan para pembaca, dan wasiat Rasulullah ini dapat kita laksanakan dengan ikhlas karena Allah Ta’ala. Mudah-mudahan shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, juga kepada kelurga dan para sahabat beliau.

Akhir seruan kami, segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam. 


~ Dahsyatnya 

“La Haula wa La Quwwata Illa Billah” ~



La Haula wa La Quwwata Illa Billah. Ucapan tersebut sering sekali diucapkan oleh manusia, terutama orang muslim. Entah faham atau tidak yang jelas sering sekali kita jumpai di tengah masyarakat ucapan tersebut keluar dengan begitu saja. Seolah ucapan ini sudah menjadi hal biasa diucapkan saat terkejut, kagum terhadap sesuatu atau bahkan saat menunjukkan kemarahan pada orang lain.
Andai saja semua kaum muslimin tahu makna dan keutamaan ucapan La Haula wa La Quwwata Illa Billah ini, tentu mereka tak akan bermain-main begitu saja. Sebab ucapan ini adalah ucapan yang istimewa dan memiliki keutamaan luar biasa.
Suatu ketika Al Asyja’i melaporkan kepada Rasulullah SAW bahwa anaknya yang bernama Auf telah ditawan oleh musuh. Maka Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar Al Asyja’i mengutus seseorang untuk menemui anaknya dan menyampaikan agar Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”.
Maka setelah hal tersebut disampaikan dan Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” terjadilah bermacam keajaiban. Betapa tidak, tali kulit yang mengikat tangan Auf tiba-tiba terlepas maka Auf pun kabur dengan menunggang onta milik musuh.
Bahkan saat Auf di kejar dan bertemu dengan musuhnya kembali dia dapat terlepas setelah membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.”
Orang tua Auf menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW mengijinkan Auf untuk mengambil onta yang telah dicurinya dari musuhnya tersebut. Setelah itu turunlah ayat Al-Qur’an:
“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar,” (QS. Ath Thalaq:2)
Sedemikian istimewanya ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda:
Perbanyaklah membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR.Ahmad)


Pengalaman luar biasa juga pernah diceritakan oleh Abu Khair, Ishaq Al Gharawi. Dia menceritakan bahwa mereka pernah diserang sebuah pasukan dengan delapan puluh ekor gajah. Akibatnya pasukan mereka, termasuk pasukan berkuda menjadi berantakan.
Peristiwa ini, ujar Abu Khair membuat Muhammad bin Qasum panik. Melihat kondisi ini dia kemudian membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” berkali-kali.
Ajaib, karena ucapan tersebut Allah menahan gajah-gajah tersebut dengan cara ditimpakan kepadanya rasa yang sangat panas, sehingga gajah-gajah itu mencari sumber air. Para pawang mereka sekalipun tak mampu mengendalikan gajah-gajah yang sudah kepanasan itu.
Akhirnya, para prajurit Muslim bisa melanjutkan perjalana dengan menaiki gajah yang sudah ditaklukkan tersebut. Kemenangan ini tentu berkat izin dari Allah SWT. Kisah kedua ini diriwayatkaan oleh Ibnu Abu Dunya dan Tanukhi dalam kitab Al- Farj ba’dasy Syiddah.


Demikianlah diantara kisah tentang keistimewaan ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.” Oleh karenanya jadikanlah ucapan ini sebagai amalan kita, terutama saat menghadapi kesulitan. Jangan sampai ucapan mulia ini dijadikan bahan olok-olokan.
Semoga bermanfa'at....
Salam,
------------------------------------------------------------

Friday, December 12, 2014

Kelebihan Surah-surah di dalam Al-Quran

Assalamualaikum sahabat-sahabatku...


Sedang dok google-google,
mencari tafsiran dan kelebihan salah satu surah yang terdapat dalam Al-Quran,Terjumpa salah seorang blog Hamba Allah yang share hampir keseluruh kelebihan surah-surah di dalam Al-Quran.

Selepas membacanya,
I was thinking to share it with you all.Why not kan sahabat-sahabat?

InsyaAllah,
By sharing this information together, we can get some extra knowledge that we might be did not know it before.

Last but no least,
share and spread it for our goodness together in future and hereafter..
InsyaAllah



(1) BISMILLAH (Dengan Nama Allah)Barangsiapa membaca sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada kematian terkejut. Dan barang siapa membaca sebanyak 50 kali diahadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim sertanaiklah keberanian dan kehebatan kepada pembaca.




(2) SURAH AL-FATIHAH (Pembukaan)Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunatnya, nescaya permintaannya di perkenankan, jika sakit lekas sembuh dan nescaya dikasihi oleh makhluk dan ditakuti oleh musuh. Barang siapa membaca 20 kali sesudah tiap-tiap sembahyang fardhu, nescaya rezkinya dilapangkan oleh Tuhan dan bertambah baik keadaannya, serta bercahaya rohaninya.


(3) AYAT AL-KURSI (Kekuasaan Allah)Barangsiapa membacanya sekali selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya terpelihara dari tipudaya dan ganguan syaitan. Dengan membacanya, seorang yang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur nescaya akan terselamat dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.

Barangsiapa sentiasa membaca ayat Al-Kursi, nescaya 
Allah akan kurniakan kepada ahli rumahnya kebaikkan yang tidak terhitung banyaknya. Barangsiapa berwudhuk lalu membaca sekali, nescaya Allah Akan meninggikan darjatnya setinggi 40 darjat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, seraya berdoa untuksipembaca sehinggalah ke hari Qiamat.Dan tersebut dalam hadith yang lain : Barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, nescaya Allah akan membuka pintu rahmat baginya hingga kesubuh, dan mengurniakan kota nur menurut bilangan rambut dibadannya.

Jika sipembacanya meninggal 
dunia pada malam itu, ia dikira mati syahid.

Hadith yang lain 
mengatakan: Barangsiapa membacanya selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah sendiri yang mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama para Mujahid yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati Syahid.Imam Jaafar Shadiq . a. mengatakan: Barangsiapa membaca sekali, nescaya Allah akan menghindar darinya 1,000 kesukaran duniawi, yang terkecil sekali ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1,000 kesukaran ukhrawi, yang terkecil sekali ialah azab neraka. 

(4) SURAH AL-BAQARAH (Sapi Betina) 


Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah ini (Amanarrasulu) 
sebelum tidur, ia akan terselamat dari segala bala bencana dan mara bahaya.(5) SURAH ALI-IMRAN (Keluarga Imran)Barangsiapa membaca tiga ayat yang pertama dari surah ini, Nescaya ia akan mencapai kesihatan dari segala penyakit dan terselamat dari gangguan jin.(6) SURAH AN-NISSA' (Perempuan)Barangsiapa yang membaca ayat yang ke 75 dari surah ini, nescaya ia akan terselamat dari kejahatan para penjahat. 

(7) SURAH AL-MAIDAH (Hidangan) 


Barang siapa membaca ayat yang ke 7 dari surah ini, sebanyak yang 
mungkin selama 3 hari berturut -turut, insya Allah akan terselamat dari was-was semasa wudhu dan sembahyang.

Barang siapa membaca ayat 
89 hingga ayat 101dari surah ini, keatas air lalu diberi minum kepada orang yang bercakap dusta, nescaya ia tidak akan bercakap dusta lagi. 

(8) SURAH AL-AN'AM (Binatang Ternak)
Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali, nescaya akan terhindar dari segala bala bencana. Jika ayat 63 dan 64 dari surah ini, dibaca oleh penumpang kapal, ia akan terselamat dari karam dan tenggelam.(9) SURAH AL-A'RAAF (Benteng Tinggi)Barang kali membaca ayat 23 dari surah ini, selepas tiap-tiap sembahyang fardhu, lalu beristighfar kepada Allah, nescaya akan terampun segala dosanya. Barang siapa membaca ayat 47 dari surah ini, ia akan terpelihara dari kekacauan para penzalim serta ia akan mendapat rahmat Allah. 

(10) SURAH AL- ANFAL (Rampasan) 


Barang siapa membaca ayat 62 dan 63 dari surah ini, nescaya dia akan 
di cintai dan dihormati oleh sekalian manusia. 

(11) SURAH AL-BARAAH (AT-TAUBAH) (Pemutus perhubungan)
Barangsiapa membacanya, nescaya akan terselamat dari kemunafiqan dan akan mencapai hakikat iman. Barang siapa membaca ayat 111 dari surah ini, dikedai atau ditempat-tempat perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu. 

(12) SURAH YUNUS (Yunus)
Barangsiapa membaca ayat 31dari surah ini, ke atas Perempuan yang hamil, nescaya ia melahirkan anak dalam kandungannya itu dengan selamat. Barangsiapa membaca ayat 64 dari surah ini, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk dan mengigau.(13) SURAH AL-HUD (Hud) 

Barang siapa membaca, nescaya ia akan mendapat kekuatan dan Kehebatan 
serta ketenangan dan ketenteraman jiwa. Barang siapa membaca ayat 56 dari surah ini, pada setiap masa, nescaya ia akan terselamat dari gangguan manusia yang jahat dan binatang yang liar. Barang siapa membaca ayat112 dari surah ini, sebanyak 11 Kali selepas tiap-tiap sembahyang, nescaya akan mencapai ketetapan hati.(14) SURAH YUSUF (Yusuf) 

Barang siapa membacanya, akan di murahkan rezekinya dan diberikan 
kemuliaan kepadanya. Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, ia akan terhindar dari kepahitan dan kesukaran hidup. Barang siapa membac ayat 68 dari surah ini, nescaya Allah akan mengurniakan kesalehan kepada anak-anaknya. 

(15) SURAH AR-ra'D (Petir)
Barang siapa membaca ayat 13 dari surah ini, ia akan terselamat dari petir. Dan barangsiapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya Penyakit jantungnya akan sembuh. 

(16) SURAH IBRAHIM (Ibrahim)
Barang siapa membaca ayat-ayat 32 hingga 34 dari surah ini, nescaya anak-anaknya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik dan bida'ah.(17) SURAH AL-IIIJ' (Batu Gunung)Barang siapa membaca 3 ayat yang terakhir dari surah ini, ke atas perempuan yang selalu anak kandungannya gugur, nescaya anak kandungannya itu akan terselamat, dari gugurnya. 

(18) SURAH BANI ISRAIL (anak-anak Israil)
Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang bercakap gagap insya Allah akan hilang gagapnya itu. Barang siapa membaca ayat 80 dari surah ini, ketika ia pulang dari perjalanan, nescaya dia akan dimuliakan dan dihormati oleh orang- orang yang setempat dengannya.(19) SURAH AL-KAHF (Gua)Barang siapa membacanya, akan terhindar dari kemiskinan dan kepapaan. Barang siapa membacanya pada malam Jumaat, nescaya dia akan mendapat rezeki yang murah. 

(20) SURAH MARYAM (Maryam)
 

Barang siapa membacanya, nescaya akan mendapat kejayaan di dunia dan 
di akhirat.(21) SURAH THAAHAA (Hai Manusia) 

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan mengurniakan kepadanya 
ilmu pengetahuan dan akan tercapai segala maksudnya. Barang siapa membaca ayat-ayat 25 hingga 28 sebanyak 21 kali, tiap- tiap hari selepas sembahyang subuh nescaya otaknya akan cerdas dan akalnya akan sempurna. 

(22) SURAH AL ANBIYA (Nabi-Nabi) 


Barang siapa membaca ayat 83 dari surah ini, nescaya dia akan 
mendapat sebesar-besar pangkat di sisi Allah s. w. t . 

(23) SURAH AL-HAJ (Haji)
Barang siapa membacanya, Allah akan membinasakan musuh-musuhnya. 

(24) SURAH AL-MU'MINUN (Orang-orang Mukmin) 


Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang 
yang selalu minum minuman keras, nescaya dia tidak akan meminumnya lagi. Barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya perahunya akan terselamat daripada karam dan rumahnya akan terselamat dari kecurian dan serangan musuh. 

(25) SURAH AN-NUUR (Cahaya) 


Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi 
yang buruk. Barang siapa membaca ayat 35 dari surah ini, pada hari Jumaat sebelum sembahyang Asar, nescaya dia akan disegani oleh orang ramai. 

(26) SURAH AL-FURQAN (Pembaca)


Barang siapa membacanya sebanyak 3 kali ke atas air yang bersih, lalu air itu dipercikkan di dalam rumah, nescaya rumah itu akan terselamat dari gangguan binatang-binatang yang liar dan ular-ular yang bisa. 

(27) SURAH ASY-SYU A'ra (Ahli-ahli Syair)
 

Barang siapa membaca ayat 130 dari surah ini, sebanyak 7 kali dengan 
senafas ke atas orang-orang yang digigit oleh binatang-binatang yang berbisa nescaya akan hilang bisa-bisa itu. 

(28) SURAH AN-NAML (Semut) 


Barang siapa membacanya nescaya nikmat-nikmat Allah akan kekal 
kepadanya. 

(29) SURAH AL-QA-SHASH (Cerita)
Barang siapa membacanya ke atas pekerja-pekerjanya, nescaya Mereka tidak akan mencuri dan mengkhianat. Barang siapa membaca ayat-ayat 51 hingga 55 dari surah ini, Nescaya otaknya akan cergas, akalnya akan sempurna dan budi pekertinya akan halus.(30) SURAH AL-ANKABUT (Labah-labah)Barang siapa membacanya, nescaya demamnya akan sembuh. Barang siapamembacanya, nescaya ia akan terhindar dari gelisah dan keluh kesah.(31) SURAH AR-RUM (Rum) 

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan membinasakan orang yang 
hendak menzaliminya. 

(32) SURAH LUQMAN (Luqman)
Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit terutama dari penyakit-penyakit perut. Barang siapa membaca ayat 31 dari surah ini, nescaya akan terselamat dari bencana banjir. 

(33) SURAH AS-SAJ DAH (Sujud)
Barang siapa membaca ayat-ayat 7 hingga 9 dari surah ini, ke atas kanak-kanak yang baru lahir, nescaya ia akan terhindar dari segala- gala penyakit ruhani dan jasmani. 

(34) SURAH AL-AHZAB (Golongan-golongan) 


Barang siapa membaca ayat-ayat 45 hingga 48 dari surah ini, nescaya 
ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan sejati. Dan barang siapa membaca ayat-ayat 60 hingga 66 dari surah ini, nescaya Allah akan membinasakan musuh-musuhnya. (35) SURAH sabar' (sabar') Dengan membacanya, terselamatlah ia dari segala-gala bala bencana,terutamanya dari rosaknya tanam-tanaman.(36) SURAH FAATHIR (Pencipta)Barang siapa membaca ayat-ayat 29 dan 30, nescaya Allah Akan memberkati perniagaannya. 

(37) SURAH YAASIIN (Hai Manusia)
Nabi kita Muhammad s. a. w bersabda : "Tiap-tiap sesuatu Mempunyai hati dan hati Al-Quran ialah surah Yaasiin." Yaasiin kerana Allah, nescaya akan terampun segala-gala dosanya kecuali dosa syirik.." Dalam satu hadith yang lain Baginda s. a. w bersabda: "Hendaklah kamu membaca surah Yaasiin ke atas pesakit-pesakitmu yang menghadapi sakaratul- maut, nescaya Allah s. w. t akan meringankan kekerasan sakaratul-maut itu.

"Dalam satu hadith yang lain pula Baginda s. a. w bersabda: "Aku 
ingin benar, agar surah Yaasiin ini dihafaz oleh tiap-tiap umatku." Barang siapa membacanya sebanyak 41 kali, pasti akan tercapai segala hajat dan cita-citanya. Barang siapa membacanya sebanyak 21 kali pada malam Jumaat, Lalu berdoa istghfar untuk kedua ibu bapanya, nescaya dosa kedua ibu bapanya akan diampunkan oleh Tuhan. Barang siapa membaca sekali ketika membuka kedai atau perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.Barang siapa membacanya sekali pada awal malam, andaikata ia mati pada malam itu, mesti ia mati syahid. Barang siapa membacanya sekali selepas tiap-tiap sembahyang Jumaat, nescaya ia akan diselamatkan dari siksa kubur.

Jika dibacanya oleh 
seorang askar, ketika ia hendak turun kemedan peperangan, Allah akan mengurniakan kepadanya keberanian dan kegagahan, serta naiklah ketakutan pada musuh-musuhnya. Hikmat-hikmat dan khasiat-khasiat surah Yaasiin ini banyak benar didapati di dalam kitab-kitab hadith tetapi cukuplah setakat ini untuk diamal oleh anda sekalian.(38) SURAH ASH-SHAAFFAAT (Yang Berbaris)

Barang siapa membacanya, insya Allah in akan terpelihara daripada gangguan jin. 

(39) SURAH SHAAD (Shaad)
Dengan membaca ayat 42 dari surah ini, nescaya akan mendapat kebahagian sejati. Insyallah rakan- rakan semua akan mendapat 'Sayangilah Diri Anda Sebelum Menyayangi Insan Lain"


Wallahua'alam

Wassalam