MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH
Fadilat Membaca Kalimah "Hauqalah" (La Hawla Wala Quwwata IIIa Billah)
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Berdoa adalah senjata orang mukmin. Orang mukmin akan banyak berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT samaada dalam keadaan tenang atau dalam keadaan gelisah .Samaada ketika gembira atau berduka, kerana hati mukmin sentiasa bergantung dengan kekuasaan Allah SWT.
Tidak ada sesuatu pun yang berlaku dilangit atau di muka bumi semuanya pasti di dalam pengawasan dan kekuasaan Allah SWT. Tidaklah menjadi suatu kerugiaan jika kita sentiasa berharap dan berserah diri kepada Tuhan yang Maha Berkuasa.
Rasulullah SAW bersabda :“Man Qala La Haula wala Quwwata Illa Billahi Kana dawa’an min tis’atin wa tis’iina da’in, aisaruha al-Hammu”
(yang bermaksud:“Siapa yang mengucapkan 'La Haula Wala Quwwata illa billahi,' maka ia akan menjadi ubat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan”). (Hadis Riwayat Tabrani)
Berdasarkan hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa orang mukmin digalakkan untuk tabah dan berusaha merawat penyakit asalkan mengikut peraturan agama. Penyakit yang dimaksudkan itu ada terkandung dalam beberapa ayat al-Quran dan hadis dari Nabi SAW.
Daripada Anas, bahawa Rasulullah SAW berdoa dengan doa: “Allahumma innii ‘auuzhu bika minal barashi wal junuuni wal-juzaami wa sayyi’il asqaam (yang bermaksud: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit sopak, gila, penyakit kusta dan penyakit-penyakit yang berat).” (Hadis Riwayat Abu Daud)
Begitu juga hadis riwayat Abu Daud menyebut bahawa Rasulullah SAW berdoa: “Allahuamma Inni a’uuzu bika minal hammi wal hazan, wa ‘auuzhubika minal ‘ajzhi wal kasal, wa’auuzhu bika minal Jubni wal-Bukhl, wa’uuzhubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal "
(yang bermaksud : "Ya Allah! Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa sedih dan duka. Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa lemah dan malas. Aku berlindung dengan nama-Mu dari sifat bacul dan bakhil. Aku berlindung dengan nama-Mu dari beban hutang dan penindasan orang."
Apa yang penting pada hadis berkenaan ialah untuk menyatakan kelebihan dan manfaat besar kepada orang yang banyak menyebut "La Haula Wala Quwwata Illa Billah’" (yang bermaksud : Tiada daya dan kekuatan (untuk menolak sesuatu kemudaratan dan mendatangkan suatu yang manfaat) selain Allah SWT).
Ucapan itu dinamakan "Hauqalah". Apabila kita ditimpa sesuatu yang kita tidak sukai, banyakkan menyebut "hauqalah".
Imam a-Nawawi berkata: “La haula wa la quwwata illa billah”, itulah kalimah yang digunakan untuk menyerah diri dan menyatakan bahawa kita tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu urusan. Ia kalimah yang menyatakan bahawa seseorang hamba tiada mempunyai daya upaya untuk menolak sesuatu kejahatan (kemudaratan) dan tiada mempunyai daya kekuatan untuk mendatangkan kebaikan kepada dirinya melainkan dengan kudrat iradat Allah SWT juga."
Dalam sebuah hadis menyebut daripada Abu Zar, beliau berkata: “Aku berjalan di belakang Rasulullah SAW, lalu baginda berkata kepadaku: “Wahai Abu Zar, mahukah aku tunjukkan kepada kamu satu perbendaharaan daripada beberapa perbendaharaan syurga? Aku berkata: "Mahu ya Rasulullah". Baginda bersabda: “La Haula wala Quwwata illa billah.”
Begitu juga hadis daripada Abu Musa, beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda kepadaku: “Mahukah aku tunjukkan salah satu perbendaharaan dari perbendaharaan syurga? Saya menjawab: “Mahu ya Rasulullah". Kemudian Baginda bersabda: "La haula wala quwwata illa billah.”
Daripada Ibnu Mas’ud beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai Muaz, adakah kamu tahu tafsir (maksud) La haula wala quwwata illa billah? 'Muaz menjawab: 'Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui'. Rasulullah SAW bersabda : 'La haula (tiada daya) dari menghindari maksiat kepada Allah melainkan dengan kekuatan Allah, wala quwwata (tiada kekuatan) atas mentaati Allah melainkan dengan pertolongan Allah SWT. Kemudian Rasulullah SAW menepuk bahu Muaz dan baginda bersabda: “Demikianlah yang diberitahu oleh kekasihku Jibril daripada Tuhan.”
Sebenarnya apabila kita banyak menyebut Allah SWT atau berzikir mengingati-Nya sebanyak-banyaknya, ia mampu menjadi penyembuh, tetapi sekiranya kita banyak ingat kepada manusia ia boleh menjadi penyakit.
Sahabat yang dimuliakan,
Sepanjang kita hidup di dunia ini adakah kita pernah bertemu dengan perasaan gelisah, dukacita, kecewa, putus asa, forbia, bimbang, risau, takut dan panas baran? Sebagai manusia biasa pasti perasaan-perasaan tersebut pernah kita lalui. Sebenarnya sejauhmana kita mampu mengawal perasaan dan emosi kita adalah bergantung tahap keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Orang mukmin tidak akan putus asa daripada rahmat Allah SWT.
Jika kuat iman kita dan keyakinan kita kepada janji-janji Allah SWT maka semua masaalah akan dihadapi dengan tenang dan sabar dan sentiasa ingat kepada Allah SWT. Orang mukmin akan mengucapkan kalimah “La Haula wala Quwwata illa billah.” berulang-ulang kali insya Allah semua masaalah yang dihadapinya akan menjadi mudah dan dapat diatasi dengan tenang. Allah SWT akan memberikan jalan penyelesaian dengan cara yang tidak di duga dan ini adalah rahmat Allah SWT dan berkat atau kelebihan kalimah "hauqalah"
Posted by abubasyer at 11:08 PM
Labels: Kalimah La Hawla Wala Quwwata IIIa Billah)
MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh imam-imam ahlul-hadits, di antaranya:
1. Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/159).
2. Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabîr (II/156, no. 1649), dan lafazh hadits ini miliknya.
3. Imam Ibnu Hibban dalam Shahîh-nya (no. 2041-al-Mawârid).
4. Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatu- Auliyâ` (I/214, no. 521).
5. Imam al-Baihaqi dalam as-Sunanul-Kubra (X/91).
Dishahîhkan oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albâni rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2166).
FIQIH HADITS (4) : MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DENGAN PERTOLONGAN ALLAH)
Mengapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan kalimat lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh?
Jawabannya, agar kita melepaskan diri kita dari segala apa yang kita merasa mampu untuk melakukannya, dan kita serahkan semua urusan kepada Allah. Sesungguhnya yang dapat menolong dalam semua aktivitas kita hanyalah Allah Ta’ala, dan ini adalah makna ucapan kita setiap kali melakukan shalat,
"Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan". [al-Fâtihah/1:5].
Dan kalimat ini, adalah makna dari doa yang sering kita ucapkan dalam akhir shalat kita:
اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
"Ya Allah, tolonglah aku agar dapat berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu" [1].
Pada hakikatnya seorang hamba tidak memiliki daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Seorang penuntut ilmu tidak akan mungkin duduk di majlis ilmu, melainkan dengan pertolongan Allah. Seorang guru tidak akan mungkin dapat mengajarkan ilmu yang bermanfaat, melainkan dengan pertolongan Allah. Begitupun seorang pegawai, tidak mungkin dapat bekerja melainkan dengan pertolongan Allah.
Seorang hamba tidak boleh sombong dan merasa bahwa dirinya mampu untuk melakukan segala sesuatu. Seorang hamba seharusnya menyadari bahwa segala apa yang dilakukannya semata-mata karena pertolongan Allah. Sebab, jika Allah tidak menolong maka tidak mungkin dia melakukan segala sesuatu. Artinya, dengan mengucapkan kalimat ini, seorang hamba berarti telah menunjukkan kelemahan, ketidakmampuan dirinya, dan menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sangat membutuhkan pertolongan Allah.
FIQIH HADITS (5) : BERANI MENGATAKAN KEBENARAN MESKIPUN PAHIT
Pahitnya kebenaran, tidak boleh mencegah kita untuk mengucapkannya, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Apabila sesuatu itu jelas sebagai sesuatu yang haram, syirik, bid’ah dan munkar, jangan sampai kita mengatakan sesuatu yang haram adalah halal, yang syirik dikatakan tauhid, perbuatan bid’ah adalah Sunnah, dan yang munkar dikatakan ma’ruf.
Menyembah kubur, misalnya, yang sudah jelas perbuatan syirik namun banyak para dai yang beralasan bahwa hal tersebut, adalah permasalahan yang masih diperselisihkan. Seorang dai harus tegas mengatakan kebenaran, perbuatan yang bid’ah harus dikatakan bid’ah, dan perbuatan yang haram harus dikatakan haram, dengan membawakan dalil dan penjelasan para ulama tentang keharamannya.
Sesungguhnya jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa.
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ.
"Jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa yang zhalim". [2]
Yaitu dengan mendatangi mereka dan menasihati mereka dengan cara yang baik. Jika tidak bisa, dapat dilakukan dengan menulis surat atau melalui orang yang menjadi wakil mereka, tidak dengan mengadakan orasi, provokasi, demonstrasi. Dan tidak boleh menyebarkan aib mereka melalui mimbar, mimbar Jum’at, dan yang lainnya.
Islam telah memberikan ketentuan dalam menasihati para pemimpin (ulil amri). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِي سُلْطَانٍ فَلاَ يُبْدِهِ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ يَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوْ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَ إِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ.
"Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, janganlah ia menampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Kalau penguasa itu mau mendengar nasihat itu, maka itu yang terbaik. Dan bila si penguasa itu enggan (tidak mau menerima), maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya"[3].
PENUTUP
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat untuk penulis dan para pembaca, dan wasiat Rasulullah ini dapat kita laksanakan dengan ikhlas karena Allah Ta’ala. Mudah-mudahan shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, juga kepada kelurga dan para sahabat beliau.
Akhir seruan kami, segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.
أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Berdoa adalah senjata orang mukmin. Orang mukmin akan banyak berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT samaada dalam keadaan tenang atau dalam keadaan gelisah .Samaada ketika gembira atau berduka, kerana hati mukmin sentiasa bergantung dengan kekuasaan Allah SWT.
Tidak ada sesuatu pun yang berlaku dilangit atau di muka bumi semuanya pasti di dalam pengawasan dan kekuasaan Allah SWT. Tidaklah menjadi suatu kerugiaan jika kita sentiasa berharap dan berserah diri kepada Tuhan yang Maha Berkuasa.
Rasulullah SAW bersabda :“Man Qala La Haula wala Quwwata Illa Billahi Kana dawa’an min tis’atin wa tis’iina da’in, aisaruha al-Hammu”
(yang bermaksud:“Siapa yang mengucapkan 'La Haula Wala Quwwata illa billahi,' maka ia akan menjadi ubat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan”). (Hadis Riwayat Tabrani)
Berdasarkan hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa orang mukmin digalakkan untuk tabah dan berusaha merawat penyakit asalkan mengikut peraturan agama. Penyakit yang dimaksudkan itu ada terkandung dalam beberapa ayat al-Quran dan hadis dari Nabi SAW.
Daripada Anas, bahawa Rasulullah SAW berdoa dengan doa: “Allahumma innii ‘auuzhu bika minal barashi wal junuuni wal-juzaami wa sayyi’il asqaam (yang bermaksud: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit sopak, gila, penyakit kusta dan penyakit-penyakit yang berat).” (Hadis Riwayat Abu Daud)
Begitu juga hadis riwayat Abu Daud menyebut bahawa Rasulullah SAW berdoa: “Allahuamma Inni a’uuzu bika minal hammi wal hazan, wa ‘auuzhubika minal ‘ajzhi wal kasal, wa’auuzhu bika minal Jubni wal-Bukhl, wa’uuzhubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal "
(yang bermaksud : "Ya Allah! Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa sedih dan duka. Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa lemah dan malas. Aku berlindung dengan nama-Mu dari sifat bacul dan bakhil. Aku berlindung dengan nama-Mu dari beban hutang dan penindasan orang."
Apa yang penting pada hadis berkenaan ialah untuk menyatakan kelebihan dan manfaat besar kepada orang yang banyak menyebut "La Haula Wala Quwwata Illa Billah’" (yang bermaksud : Tiada daya dan kekuatan (untuk menolak sesuatu kemudaratan dan mendatangkan suatu yang manfaat) selain Allah SWT).
Ucapan itu dinamakan "Hauqalah". Apabila kita ditimpa sesuatu yang kita tidak sukai, banyakkan menyebut "hauqalah".
Imam a-Nawawi berkata: “La haula wa la quwwata illa billah”, itulah kalimah yang digunakan untuk menyerah diri dan menyatakan bahawa kita tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu urusan. Ia kalimah yang menyatakan bahawa seseorang hamba tiada mempunyai daya upaya untuk menolak sesuatu kejahatan (kemudaratan) dan tiada mempunyai daya kekuatan untuk mendatangkan kebaikan kepada dirinya melainkan dengan kudrat iradat Allah SWT juga."
Dalam sebuah hadis menyebut daripada Abu Zar, beliau berkata: “Aku berjalan di belakang Rasulullah SAW, lalu baginda berkata kepadaku: “Wahai Abu Zar, mahukah aku tunjukkan kepada kamu satu perbendaharaan daripada beberapa perbendaharaan syurga? Aku berkata: "Mahu ya Rasulullah". Baginda bersabda: “La Haula wala Quwwata illa billah.”
Begitu juga hadis daripada Abu Musa, beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda kepadaku: “Mahukah aku tunjukkan salah satu perbendaharaan dari perbendaharaan syurga? Saya menjawab: “Mahu ya Rasulullah". Kemudian Baginda bersabda: "La haula wala quwwata illa billah.”
Daripada Ibnu Mas’ud beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai Muaz, adakah kamu tahu tafsir (maksud) La haula wala quwwata illa billah? 'Muaz menjawab: 'Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui'. Rasulullah SAW bersabda : 'La haula (tiada daya) dari menghindari maksiat kepada Allah melainkan dengan kekuatan Allah, wala quwwata (tiada kekuatan) atas mentaati Allah melainkan dengan pertolongan Allah SWT. Kemudian Rasulullah SAW menepuk bahu Muaz dan baginda bersabda: “Demikianlah yang diberitahu oleh kekasihku Jibril daripada Tuhan.”
Sebenarnya apabila kita banyak menyebut Allah SWT atau berzikir mengingati-Nya sebanyak-banyaknya, ia mampu menjadi penyembuh, tetapi sekiranya kita banyak ingat kepada manusia ia boleh menjadi penyakit.
Sahabat yang dimuliakan,
Sepanjang kita hidup di dunia ini adakah kita pernah bertemu dengan perasaan gelisah, dukacita, kecewa, putus asa, forbia, bimbang, risau, takut dan panas baran? Sebagai manusia biasa pasti perasaan-perasaan tersebut pernah kita lalui. Sebenarnya sejauhmana kita mampu mengawal perasaan dan emosi kita adalah bergantung tahap keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Orang mukmin tidak akan putus asa daripada rahmat Allah SWT.
Jika kuat iman kita dan keyakinan kita kepada janji-janji Allah SWT maka semua masaalah akan dihadapi dengan tenang dan sabar dan sentiasa ingat kepada Allah SWT. Orang mukmin akan mengucapkan kalimah “La Haula wala Quwwata illa billah.” berulang-ulang kali insya Allah semua masaalah yang dihadapinya akan menjadi mudah dan dapat diatasi dengan tenang. Allah SWT akan memberikan jalan penyelesaian dengan cara yang tidak di duga dan ini adalah rahmat Allah SWT dan berkat atau kelebihan kalimah "hauqalah"
Posted by abubasyer at 11:08 PM
Labels: Kalimah La Hawla Wala Quwwata IIIa Billah)
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh imam-imam ahlul-hadits, di antaranya:
1. Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/159).
2. Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabîr (II/156, no. 1649), dan lafazh hadits ini miliknya.
3. Imam Ibnu Hibban dalam Shahîh-nya (no. 2041-al-Mawârid).
4. Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatu- Auliyâ` (I/214, no. 521).
5. Imam al-Baihaqi dalam as-Sunanul-Kubra (X/91).
Dishahîhkan oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albâni rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2166).
FIQIH HADITS (4) : MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DENGAN PERTOLONGAN ALLAH)
Mengapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan kalimat lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh?
Jawabannya, agar kita melepaskan diri kita dari segala apa yang kita merasa mampu untuk melakukannya, dan kita serahkan semua urusan kepada Allah. Sesungguhnya yang dapat menolong dalam semua aktivitas kita hanyalah Allah Ta’ala, dan ini adalah makna ucapan kita setiap kali melakukan shalat,
"Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan". [al-Fâtihah/1:5].
Dan kalimat ini, adalah makna dari doa yang sering kita ucapkan dalam akhir shalat kita:
اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
"Ya Allah, tolonglah aku agar dapat berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu" [1].
Pada hakikatnya seorang hamba tidak memiliki daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Seorang penuntut ilmu tidak akan mungkin duduk di majlis ilmu, melainkan dengan pertolongan Allah. Seorang guru tidak akan mungkin dapat mengajarkan ilmu yang bermanfaat, melainkan dengan pertolongan Allah. Begitupun seorang pegawai, tidak mungkin dapat bekerja melainkan dengan pertolongan Allah.
Seorang hamba tidak boleh sombong dan merasa bahwa dirinya mampu untuk melakukan segala sesuatu. Seorang hamba seharusnya menyadari bahwa segala apa yang dilakukannya semata-mata karena pertolongan Allah. Sebab, jika Allah tidak menolong maka tidak mungkin dia melakukan segala sesuatu. Artinya, dengan mengucapkan kalimat ini, seorang hamba berarti telah menunjukkan kelemahan, ketidakmampuan dirinya, dan menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sangat membutuhkan pertolongan Allah.
FIQIH HADITS (5) : BERANI MENGATAKAN KEBENARAN MESKIPUN PAHIT
Pahitnya kebenaran, tidak boleh mencegah kita untuk mengucapkannya, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Apabila sesuatu itu jelas sebagai sesuatu yang haram, syirik, bid’ah dan munkar, jangan sampai kita mengatakan sesuatu yang haram adalah halal, yang syirik dikatakan tauhid, perbuatan bid’ah adalah Sunnah, dan yang munkar dikatakan ma’ruf.
Menyembah kubur, misalnya, yang sudah jelas perbuatan syirik namun banyak para dai yang beralasan bahwa hal tersebut, adalah permasalahan yang masih diperselisihkan. Seorang dai harus tegas mengatakan kebenaran, perbuatan yang bid’ah harus dikatakan bid’ah, dan perbuatan yang haram harus dikatakan haram, dengan membawakan dalil dan penjelasan para ulama tentang keharamannya.
Sesungguhnya jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa.
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ.
"Jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa yang zhalim". [2]
Yaitu dengan mendatangi mereka dan menasihati mereka dengan cara yang baik. Jika tidak bisa, dapat dilakukan dengan menulis surat atau melalui orang yang menjadi wakil mereka, tidak dengan mengadakan orasi, provokasi, demonstrasi. Dan tidak boleh menyebarkan aib mereka melalui mimbar, mimbar Jum’at, dan yang lainnya.
Islam telah memberikan ketentuan dalam menasihati para pemimpin (ulil amri). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِي سُلْطَانٍ فَلاَ يُبْدِهِ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ يَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوْ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَ إِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ.
"Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, janganlah ia menampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Kalau penguasa itu mau mendengar nasihat itu, maka itu yang terbaik. Dan bila si penguasa itu enggan (tidak mau menerima), maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya"[3].
PENUTUP
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat untuk penulis dan para pembaca, dan wasiat Rasulullah ini dapat kita laksanakan dengan ikhlas karena Allah Ta’ala. Mudah-mudahan shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, juga kepada kelurga dan para sahabat beliau.
Akhir seruan kami, segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.
~ Dahsyatnya
“La Haula wa La Quwwata Illa Billah” ~
“La Haula wa La Quwwata Illa Billah” ~
La Haula wa La Quwwata Illa Billah. Ucapan tersebut sering sekali diucapkan oleh manusia, terutama orang muslim. Entah faham atau tidak yang jelas sering sekali kita jumpai di tengah masyarakat ucapan tersebut keluar dengan begitu saja. Seolah ucapan ini sudah menjadi hal biasa diucapkan saat terkejut, kagum terhadap sesuatu atau bahkan saat menunjukkan kemarahan pada orang lain.
Andai saja semua kaum muslimin tahu makna dan keutamaan ucapan La Haula wa La Quwwata Illa Billah ini, tentu mereka tak akan bermain-main begitu saja. Sebab ucapan ini adalah ucapan yang istimewa dan memiliki keutamaan luar biasa.
Suatu ketika Al Asyja’i melaporkan kepada Rasulullah SAW bahwa anaknya yang bernama Auf telah ditawan oleh musuh. Maka Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar Al Asyja’i mengutus seseorang untuk menemui anaknya dan menyampaikan agar Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”.
Maka setelah hal tersebut disampaikan dan Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” terjadilah bermacam keajaiban. Betapa tidak, tali kulit yang mengikat tangan Auf tiba-tiba terlepas maka Auf pun kabur dengan menunggang onta milik musuh.
Bahkan saat Auf di kejar dan bertemu dengan musuhnya kembali dia dapat terlepas setelah membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.”
Orang tua Auf menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW mengijinkan Auf untuk mengambil onta yang telah dicurinya dari musuhnya tersebut. Setelah itu turunlah ayat Al-Qur’an:
“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar,” (QS. Ath Thalaq:2)
Sedemikian istimewanya ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda:
Perbanyaklah membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR.Ahmad)
Pengalaman luar biasa juga pernah diceritakan oleh Abu Khair, Ishaq Al Gharawi. Dia menceritakan bahwa mereka pernah diserang sebuah pasukan dengan delapan puluh ekor gajah. Akibatnya pasukan mereka, termasuk pasukan berkuda menjadi berantakan.
Peristiwa ini, ujar Abu Khair membuat Muhammad bin Qasum panik. Melihat kondisi ini dia kemudian membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” berkali-kali.
Ajaib, karena ucapan tersebut Allah menahan gajah-gajah tersebut dengan cara ditimpakan kepadanya rasa yang sangat panas, sehingga gajah-gajah itu mencari sumber air. Para pawang mereka sekalipun tak mampu mengendalikan gajah-gajah yang sudah kepanasan itu.
Akhirnya, para prajurit Muslim bisa melanjutkan perjalana dengan menaiki gajah yang sudah ditaklukkan tersebut. Kemenangan ini tentu berkat izin dari Allah SWT. Kisah kedua ini diriwayatkaan oleh Ibnu Abu Dunya dan Tanukhi dalam kitab Al- Farj ba’dasy Syiddah.
Demikianlah diantara kisah tentang keistimewaan ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.” Oleh karenanya jadikanlah ucapan ini sebagai amalan kita, terutama saat menghadapi kesulitan. Jangan sampai ucapan mulia ini dijadikan bahan olok-olokan.
Semoga bermanfa'at....
Salam,
------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------
SEKILAS INFO Yesus Kristus menebus dari dosa kutuk hukum taurat (Gal 3:13), bagi semua manusia didunia (I Yoh 2:2), baik terhadap Kristen juga terhadap non Kristen (walaupun non Kristen tidak berpindah agama ke agama Kristen)
ReplyDelete>>> Namun Yesus Kristus tidak menebus dosa perbuatan manusia dalam seumur hidup mereka baik terhadap Kristen maupun non Kristen.
>>> Mat 13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 13:42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
NB 1: Penebusan Yesus Kristus telah disediakan bagi seluruh manusia didunia bagi Kristen dan non Kristen, tapi belum diberikan.
>>> Namun hanya diberikan,
ketika mereka ( Kristen & non Kristen ),
bisa mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, pada Hari Penghakiman nanti, yaitu ketika timbangan kebaikan mereka ( dalam total seumur hidup mereka ) lebih berat timbanganya dari pada timbangan total dosa / keburukan mereka dalam seumur hidup mereka, dihadapan Tuhan.
>>> Maka pada saat itulah Yesus Kristus menghapus total timbangan dosa / keburukan mereka yang lebih ringan timbanganya, sehingga mereka bisa langsung masuk surga, tanpa harus mencicipi siksa neraka dulu. Pada saat inilah Kuasa Penebusan Yesus Kristus difungsikan, jika hati non Kristen percaya bahwa Yesus Kristus mampu menebus /menghapus kutuk hukum taurat.
>>> Matius 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
>>> Wahyu 2:18-23 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
SEKILAS INFO Renungan bagi semua umat silahkan kunjungi link dibawah ini dan klik pada komentarnya >>> https://njlajahweb.blogspot.co.id/2015/02/pertama-tama-saya-mohon-maaf-yang.html#comment-form
ReplyDelete###
Kuasa Tuhan Yesus bisa memakai lagu rohani Kristen bisa mengisi kekosongan hati anda
>>> http://www.laskarislam.com/t10322-lagu-rohani-kristen-bisa-mengisi-kekosongan-hati?highlight=kekosongan
ajal itu tak pandang bulu, apakah orang kesayangan atau tidak, apakah dalam kandungan atau tidak, apakah masih kecil atau besar, apakah masih muda atau tua, apakah masih sehat atau tidak, ajal bisa menjemput kapan saja, bisa hari ini, hari esok, bisa tanpa diduga,tanpa permisi
###
>>> Sekilas info *kutipan dari >>> http://www.laskarislam.com/t10479-sekilas-infoku#200358
(Sekilas Info 120)
iman yang suci adalah ketika hati kita tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah sedetikpun berniat jahat, sekalipun Dia sedang menghantam kita, saat kita sedang salah atau benar.
dan
iman yang paling suci adalah ketika hati kita tetap percaya bahwa "tidak mungkin Tuhan berniat jahat, sedetikpun tidak", sekalipun DIA mendatangkan badai hidup yang terburuk dalam hidup kita, walaupun kita dalam posisi yang benar.
(inilah iman rajawali, yang tidak akan pernah bisa dihancurkan oleh iblis.)
hanya iman jenis ini, yang paling ditakuti oleh iblis.
SEKILAS INFO Saat kapanpun Keilahian Yesus Kristus juga Roh Kudus bisa disebut Allah, ( hanya jika berdasarkan Kualitas Keilahian )
ReplyDelete>>> Demikian juga saat kapanpun Yesus juga Roh Kudus bisa disebut Utusan, ( hanya jika berdasarkan “selain” dalam hal Kualitas Keilahian. )
>>> 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
---
>>> 16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
>>> (Sebutan Tuhan sebenarnya tidak ditujukan pada Manusia Yesus, tapi pada Kualitas Allah yang terkandung dalam Keilahian Yesus)
>>> 5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
---
>>> 13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
---
Qs 11:37 Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Qs 21:29 Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah," maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim
Qs 29:8 Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Qs 70:40 Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.
---
3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
ReplyDelete28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
---
5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
***
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
---
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
---
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
9:19 Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
---
28:5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
28:7 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."
28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
---
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
---
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Yes 3:18 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! -- dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Mat 12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Ams 24:17 Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, 24:18 supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu. Mat 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. Mat 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Mat 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."Bil 14:18 TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat. Yes 40:2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. Ayb 13:26 Sebab Engkau menulis hal-hal yang pahit terhadap aku dan menghukum aku karena kesalahan pada masa mudaku;
ReplyDeleteSekilas Info
ReplyDeleteII Sam 7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Yer 46:28 Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku menyertai engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuceraiberaikan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah." Why 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Kis 10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, Mat 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Mat 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Why 3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. Why 2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Yak 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Mat 16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Mat 13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
SEKILAS INFO Qs 40:73 kemudian dikatakan kepada mereka: "Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan, Qs 40:74 (yang kamu sembah) selain Allah?" Mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu". Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir. Qs 40:75 Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan). Qs 40:76 (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong".
ReplyDeleteQs 13:5 Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Qs 9:68 Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.
Qs 5:9 (5:8) Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Qs 5:3 (5:2) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian( mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Qs 10:27 Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Qs 2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Qs 23:101 Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. 102 Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. 103 Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.
Mat 13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mat 12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Admin hapus komen ini. Mau dakwah tp goblok. Nyepam. Siapa yg mau ikut kamu.
Deletemanusia karbit,yang bilang yesus itu kau,tuhan orang yg buta hati.kitab injil tiap tahun berubah kata karna memang bukan tuhan yang buat dan dimana pun tidak ada orang kristen yang hapal di luar kepala isi kitab injil,karna isinya sering di ubah..hahaha
ReplyDeletePerbanyaklah membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR.Ahmad)
ReplyDeletemanfaat dzikir arti lahaula walaquwata illabillah dalam bahasa arab Qs 23:101 Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. 102 Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. 103 Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.